Friday, September 14, 2007

Kabar Dari Seberang

apa kabarmu hari ini?
sudah lama aku
tak melihat

selembar senyum permata
dan sepasang tatap mutiara
milikmu


aku di sini baik baik saja
hanya selalu gelisah
memikirkanmu
apalagi di kala
sendiri dan
sunyi

pada waktu malam
dan siang hari
ataupun
di ruang-ruang
kosong
yang sempit
dan
pengap


hanya sebatang pena
dan buku kecil di saku
yang setidaknya
mampu
mengobati rinduku
padamu

pada lembar-lembar kosong

yang selalu terisi
oleh bayangan dirimu
tepaksa kuguratkan
ujung pena yang keras
menari
di atas lembaran-lembaran
itu

lembaran-lembaran kosong itu
kupenuhi
dengan
huruf-huruf kecil yang
kubentuk dalam hati

diam-diam
kurangkai
wajahmu dan

segalanya tentangmu
melalui huruf-huruf itu
dengan begitu
aku tak lagi merasa
kesepian
karena dirimu yang ada
di atas lembaran-lembaran itu
menemaniku
di manapun
aku berada

saat merangkainya
dapat kucium dirimu
dari jauh

banyak hal yang
ingin kutanyakan kepadamu
seperti : kapan kita akan bicara?
karena sudah lama
hatiku menunggu
kata-kata
pertama yang keluar
dari bibirmu
itu
seperti bayi
yang baru mulai bisa
bicara
menyebut : ma-ma...ma-ma...

aku pun terus
menantinya
bagai seorang ibu tua
yang letih dan
rapuh

yang kutakutkan hanyalah
dirimu yang sendiri
di antara
serigala-serigala liar
yang
lapar

aku pun salah satu
dari serigala liar itu
yang tergarang dan
terlemah
karena itu aku
selalu terkapar
dan terus mengais
sampah
yang kan terus menjadi
pecundang gila
bila

tak kau pedulikan

terima kasih atas
sekilas tatapmu kemarin
walau
secepat kerdipan mata
tetapi masih tersimpan rapi
dalam palung hatiku
yang terus bergelora
tanpa henti

lain kali
kan kusambung
lagi surat ini
dengan
lantunan
laguku

semoga kau membalasnya
dengan kata-kata

wassalam


karawaci, 14 september 2007

No comments: