Thursday, December 27, 2007

Sajak Tahun Baru

empat hari lagi tahun berganti
gerak waktu sering kali menampar pipi kita berdua
dengan tak di sadari kini kita semakin dewasa
mungkin dua tiga hari lagi uban di rambut kita akan tumbuh
dan jari-jari tangan kita akan keriput
kita menjadi tua

mengapa kita masih saja berbincang kosong seperti ini?
aku ingin tahu apa yang kau sembunyikan dariku
dan apa yang kusembunyikan darimu
mumpung kita masih bisa bersama
dan masih bisa menertawakan kebodohan demi kebodohan bersama
tak ada yang tahu bila sebentar lagi ini berakhir

kita sudah cukup dewasa untuk memilih jalan masing-masing
tiada selamanya kita bisa berdua seperti kemarin atau tadi
cukup menyenangkan kita mengayunkan langkah bersama
berjalan di bawah rembulan berdua
kita seperti sepasang burung merpati
lain kali kan ku gandeng tanganmu erat

coba kau perhatikan suasana malam ini
lebih sepi dari hari-hari biasanya
itulah kesepian
sosok aneh yang kadangkala di benci
bahkan di rindukan oleh sebagian umat manusia
mereka yang membencinya adalah para perindu hati
dan mereka yang merindukannya adalah para pencari sejati
yang manakah dirimu?

bila saatnya tiba kita melangkah di jalan yang berbeda
masing-masing dari kita akan merasakan kesepian
kesepian kecil yang membungkus dada kiri kita
yang lalu menjadi jentik-jentik penyakit
di mana nantinya akan menghanyutkan kita ke laut kesunyian
nanti kita bisa jatuh sakit
nyeri

satu hal yang akan membuatku mati dalam penderitaan
adalah masih terkuburnya sebuah sajak yang tertinggal di dalam dada
yang masih kusembunyikan untukmu
di saat kita telah menempuh jalan yang berbeda...
aku tak tahu bagaimana denganmu...apakah juga begitu?
tapi saat itu kita sudah tak bisa lagi sering bertemu
mungkin aku sudah jadi kakek dan kau juga sibuk jadi nenek
bahkan mungkin juga kita sudah lupa apa yang pernah kita lakukan dulu
dengan kata lain : terlambat

aku tidak ingin menjadi hantu di tahun baru
atau menjadi hantu penasaran seumur hidup
aku ingin berbicara denganmu tentang sajak yang terpendam
selagi aku masih hidup dalam tingkat kewarasan yang wajar
dan dunia belum memisahkan kita

aku ingin kita berdua menggalinya bersama
dan menemukannya bersama
lalu membacanya dengan keras-keras
agar dunia tahu...tidak!....angkasa raya beserta penduduknya pun tahu
tentang apa yang kutulis tentangmu

bagaimana denganmu?....
apakah kau juga menyimpan selembar sajak untukku?
berapa tahun lagi kan kau bacakan untukku?
saat usia kita 70 tahun kah?
87 tahun kah?
atau mungkin nanti kau bacakan di depan nisanku?
sebagai hadiah kematianku yang terindah?
aku akan tetap menantinya

No comments: