Friday, February 1, 2008

Presidenku

kami hewan-hewan ternak yang di pulangkan ke kandang masing-masing. setelah tenaga habis di peras oleh majikan-majikan kami. beberapa dari kami besok masih harus kembali, sedang sisanya boleh menikmati libur. tapi sebelum dapat melepas lelah, tenaga kami sekali lagi di kuras di tengah perjalanan. banjir hari ini telah menyebabkan lalu lintas jakarta lumpuh total. akibatnya kami harus mendekam berjam-jam dalam kendaraan dengan perut lapar dan kerongkongan kering kerontang. Entah apa program pemerintah untuk mengatasi kemacetan yang di sebabkan oleh banjir yang sudah menjadi langganan tiap tahun. tapi bagaimana bisa mengharapkan dari seorang presiden yang bila bepergian maka seluruh jalanan harus di kosongkan?. lalu bila solat berjamaah maka ia dan rekan-rekannya harus duduk di saf paling depan biarpun datang terlambat. terus terang aku jijik melihatnya. selama mereka masih memiliki ekslusifitas sebagai seorang presiden, maka selamanya mereka tak akan mampu merubah negerinya sendiri. rasakan derita banjir di jalan, tuan presiden!. itu belum seberapa. engkau juga harus merasakan lelahnya mengalami kemacetan di jalan selama berjam-jam. aku masih mengingatnya, beberapa hari setelah engkau terpilih terjadi kecelakaan di jalan raya yang menelan korban jiwa karena mobil iring-iringanmu akan lewat. lalu kau khianati sang revolusionis dari iran idolaku. banyak yang memujimu, bahkan beberapa dari kalangan keluargaku. tapi aku tidak!. aku hanya mendukung mereka yang berani. bukan mereka yang bermental kerdil dan merendah kepada bangsa lain. sebelum aku mengkhotbahimu terlalu panjang, sebaiknya atasi dulu banjir di jakarta ini. baru setelah itu kita bicarakan hal lainnya.
maaf, aku terburu-buru. karena kakiku sudah pegal berdiri berjam-jam di dalam kendaraan ini.

No comments: