Tuesday, January 23, 2007

Rumah Laba-Laba

Ada seekor laba-laba
yang membangun rumahnya dengan benang yang rapuh
yang dengan sungguh-sungguh merajut
perlahan dan hati-hati dengan riang gembira
sederhana namun nyaman

Semua yang melihatnya tahu itu adalah sebuah rumah
yang di tinggali si laba-laba
namun tak banyak yang mau tahu
usaha si laba-laba ketika membangun rumahnya
tak ada yang peduli dengan cetak biru rumahnya

Seorang manusia dengan angkuh menghancurkannya
karena di anggap mengotori rumahnya yang bersih
dan mewah
laba-laba yang dengan sungguh-sungguh membangun rumahnya marah
ia merasa di lecehkan

Laba-laba tidak memerlukan seekor laba-laba arsitek untuk merancang rumahnya
lain halnya dengan manusia
laba-laba terlahir menjadi seekor arsitek
laba-laba memiliki sebuah maha karya yang luar biasa
manusia yang rendah tidak mampu menyamai bahkan melebihi karya seekor laba-laba

Manusia rendah hanya melihatnya dengan sebelah matanya yang picek
yang di lihatnya hanyalah sebuah sarang laba-laba biasa yang kotor
yang tidak membuatnya takjub
ia berpikir si laba-laba tidak kreatif
tidak sebanding dengannya yang di rasanya luar biasa dan berbeda

Lalu manusia bertanya kepada laba-laba
"mengapa kau tidak pernah membuat sebuah rumah yang berbeda? rumahmu telalu biasa!"
Laba-laba menjawab
"Semua orang tahu dan mengerti seperti apa tempat tinggal kami dengan sekali lihat, dan tahu makhluk macam apa yang tinggal di tempat tersebut. Engkau membuat rumah yang mewah dan bergaya macam-macam, namun orang tidak pernah tahu makhluk macam apa yang tinggal di dalam rumah tersebut"
manusia bertanya lagi kepada laba-laba
"Lalu apakah kau tidak malu dengan rumahmu yang terlalu biasa itu?"
laba-laba menjawab
"Aku tidak malu, karena aku membangun semua ini dengan keringatku sendiri, dengan pemikiranku sendiri, kukorbankan seluruh jiwa dan ragaku untuk membuatnya. Aku merasa nyaman dengannya. Ini karyaku sendiri, kau tidak berhak menghinanya karena kau sendiri manusia yang berkarya. Entitasku dan entitasmu berbeda. Sebaiknya kau perbaiki matamu yang tidak biasa melihat yang biasa!".

No comments: