Di hari Senin ada sepasang bocah laki-laki dan perempuan yang tengah memetik bunga di halaman sambil membawa keranjang 'tuk menyimpan bunga-bunga yang mereka sukai.Terlihat bunga kecil yang berwarna merah, yang bila di patahkan tangkai kecilnya akan keluar madu manis yang dapat di hisap. Bertangkai-tangkai mereka hisap habis madunya. Terkadang Mereka selipkan bunga berwarna putih pucat di telinga masing-masing. Selama tiga atau empat hari mereka memetik bunga di setiap pagi dan sore. Bercakap akrab seperti sepasang kekasih yang sedang beradu canda, nostalgia di kebun bunga
Hari kamis si bocah perempuan mengajak si bocah lelaki makan mie di halaman depan. Si bocah lelaki pun berkenan. Namun saat hari itu tiba, si bocah lelaki melupakan semuanya. Hari itu berlalu hampa, tanpa ada acara makan mie bersama, dan juga memetik bunga. Setelah itu tak tahu lagi apa yang terjadi. Setelah kurang lebih 13 tahun berlalu, si bocah lelaki tengah mengutarakan rindunya dalam sebuah sajak yang di tulisnya.
"Mayang, ini aku, kumbang yang pernah pergi meninggalkanmu
wahai kembang
aku teringat
akan rumahmu di sebelah rumahku
pintu yang menghubungkan rumah kita dan rumahmu
hari itu hati kita bertautan
tak kusangka aku melepaskan tautan hatiku padamu
aku tak pernah tahu
pada engkau yang mungkin telah menunggu lama di halaman depan rumahmu
aku tak pernah berani
melihat apa yang terjadi setelah itu
mungkin engkau menangis
kecewa pada seorang bocah kecil yang cengeng
yang berani ingkar janji 'tuk yang pertama kalinya
pada dambaan hatinya"
Tuesday, January 23, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment